Kamis, 07 Januari 2016


Dengan dipilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 pada Tahun 2018 tepatnya di dua kota besar yaitu Palembang dan Jakarta, maka dari itu pemerintah Indonesia melakukan persiapan guna mendukung pagelaran Asian Games yang rencananya akan diikuti oleh 45 negara dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga. Berbagai persiapan yang dilakukan seperti pembenahan infrastruktur olahraga dan transportasi. Maka dari itu Palembang yang baru pertama kali mengelar pentas olahraga terbesar di Asia ini melakukan persiapan besar guna mendukung perhelatan acara ini, salah satunya dengan melakukan pembangunan infrastruktur di bidang transportasi dengan cara membangun Light Rail Transit (LRT) yang diharapkan dapat menggurangi kemacetan di kota Palembang pada saat acara tersebut berlangsung.
Light Rail Transit (LRT) yang tergolong dalam kereta ringan tersebut merupakan alat transportasi massal yang biasa dioperasikan di kasawan perkotaan. Dalam pengoperasiannya LRT ini dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat tidak memiliki kecepatan tinggi, hanya sekitar 30-40 kilometer per jam. Dengan dibuatnya LRT yang lokasinya berada di jalan utama kota Palembang, maka hal ini mengakibatkan kemacetan di beberapa lokasi yang digunakan untuk tiang pancangnya. Menurut pengamatan saya terdapat lima titik kemacetan yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur dari LRT ini yaitu, dari titik nol di Bandara SMB II, zona kedua dari Simpang Empat Lampu Merah KM10-Punti Kayu, zona ketiga atau Punti Kayu-Pasar Cinde, zona keempat Pasar Cinde-Jakabaring, zona kelima Jakabaring-Depo di depan OPI Mall. Kemacetan di lima titik ini kebanyakan disebabkan oleh penyempitan badan jalan yang sebelumnya dalam satu jalur terdiri dari dua lajur menjadi satu jalur terdiri dari satu lajur, hal ini tentu saja sangat menggangu bagi pengguna jalan yang harus melambatkan laju kendaraanya ketika melintasi daerah pemasangan tiang pancang LRT ini, terlebih lagi dengan adanya beberapa aspal yang terkelupas dan meninggi sehingga menambah kemacetan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikan (Dishubkominfo) Sumsel, Nasrun Umar menjelaskan, "Pembangunan fisik LRT akan selesai pada Desember 2017. Dari Januari-Juni itu menyelesaikan persinyalan dan pelistrikan. Jadi tidak akan lama mengalami kemacetan,". Menurutnya, setelah 2017 masyarakat Kota Palembang tidak akan mengalami kemacetan lagi karena setelah 2017 akan diadakan pemasangan listrik dan signal LRT. Oleh karena itu untuk menggurangi kemacetan diharapkan Dishub dan Polisi melakukan koordinasi untuk segera membuat rekayasa lalulintas, dengan mempersiapkan jalur-jalur alternatif yang dapat dilalui masyarakat untuk menghindari kemacetan saat jam kerja di sepanjang jalur pembangunan LRT.






Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget